08/05/09

Kamis, 21 Agustus 2003
Setuju Tambah Bangunan Sekolah

Sanggau,- DINAS Pendidikan Sanggau sangat setuju usulan anggota Dewan yang menginginkan adanya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, sehingga tolok ukurnya menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) juga berkualitas. Tetapi bagaimana dengan tenaga gurunya, karena sampai saat ini Dinas Pendidikan masih kekurangan tenaga guru.

"Oke saja, pembangunan sekolah negeri diwujudkan, akan tetapi bagaimana persoalan mengenai tenaga guru. Sebab, kalau berbicara mengenai kualitas pendidikan dan menciptakan SDM yang berkualitas, perlu didukung semua aspek tidak hanya sarana dan prasarana saja," ungkap FX Suparman, Kabag Tata Usaha Dinas Pendidikan Kabupaten Sanggau kepada Pontianak Post, Rabu (20/8) kemarin.

Kesemua aspek tersebut, papar Suparman, seperti menyangkut aspek sarana dan prasarana pendidikan, manajemen sekolah termasuk manajemen Dinas Pendidikan sendiri, aspek profesional, aspek sosialitas, dan aspek kesejahteraan. "Cakupan aspek itu sangat luas artinya, sehingga untuk mewujudkan sekolah yang bermutu dan menghasilkan pendidikan yang bermutu pula, harus ditandai meningkatnya SDM yang berkualitas. Dan ini perlu didukung semua unsur masyarakat, pemerintah dan swasta, selain perlu proses sehingga tidak semudah yang dibayangkan," jelas Suparman.

Kendalanya, sebut Suparman, antara lain menyangkut pemeliharaan gedung sekolah, karena saat ini hampir sebagian besar bangunan sekolah mengalami kerusakan terutama gedung Sekolah Dasar (SD) yang memang bangunan tersebut telah berumur, karena di bangun pada tahun 70-an. "Persoalannya bangunan sekolah banyak mengalami kerusakan, lantaran selama ini pemeliharaan bangunan belum terprogram dan terbatasnya anggaran yang dialokasikan untuk pemeliharaan," ungkap Suparman. Belum lagi dalam meningkatkan manajemen sekolah dan profesional guru, lanjutnya, Dinas Pendidikan telah berupaya semaksimal mungkin untuk terus mengadakan pelatihan dan penyetaraan tenaga pengajar, termasuk mengoptimalisasi pengawas sekolah dan fungsi sekolah.

Dalam menunjang pelaksanaannya, terang Suparman, memang masih ditemui kendala, karena untuk mencapai keprofesional guru terbentur pada aspek kesejahteraan guru itu sendiri. "Harus diakui kemampuan guru dalam menguasai mata pelajaran dan metode pengajaran masih minim, karena ini masih terbentur kurangnya perhatian pemerintah akan kesejahteraan para guru. Wajar kalau kemudian guru-guru ini terutama di daerah pedalaman yang mencari penghasilan tambahan atau pekerjaan sambilan seperti mengojek, yang pada akhirnya pekerjaan guru terfokus pada pekerjaan sambilan. Ini yang sangat mengkhawatirkan, akibat tidak adanya korelasi antara kesejahteraan dengan tugas guru yang demikian berat," beber Suparman.

Di samping itu, tambahnya, persoalan lain yang dihadapi adalah kurangnya tenaga guru, dan ini telah dicoba untuk diatasi dengan mengangkat guru bantu. Tetapi meski ada guru bantu, tetap saja masih kekurangan tenaga guru. Karena sejak otonomi daerah, semua kewenangan dalam mengurusi daerah, adalah daerah itu sendiri. Sehingga untuk menambah tenaga guru juga terbentur pada kewenangan tersebut, sementara jatah pemerintah untuk mengadakan pengangkatan guru tidak semudah itu, akibatnya untuk mengisi kekurangan tenaga guru sangat sulit. "Sejauh ini memang telah diusahakan dengan pengangkatan guru bantu, namun itu sifatnya sementara meski ini telah terealisasikan, termasuk menambah bangunan sekolah yang juga telah terealiasasikan 2 unit sekolah negeri yakni SMU Negeri Nanga Taman, dan SLTP Suruh Tembawang," kata Suparman.

Pembangunan SMU Negeri Nanga Taman memang sangat diperlukan, karena letaknya strategis dan dapat dijangkau daerah-daerah lain seputar daerah trersebut. Sedangkan SLTP Suruh Tembawang Kecamatan Entikong, sejauh ini di daerah tersebut belum memiliki sekolah lanjutan tingkat pertama, sehingga perlu di bangun sekolah negeri. "Untuk pembangunan memang hanya diprioritas pada daerah-daerah yang memerlukan saja," jelasnya.

sumber : http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Sanggau&id=35925

Tidak ada komentar:

Posting Komentar